Roti Oles Sambal, Ketika Makanan Khas Indonesia Dipadu Kuliner Jerman Sambal Pala
Allow, selamat sore, pada kali ini akan dibahas tentang sambal pala Roti Oles Sambal, ketika Makanan Khas Indonesia Dipadu Kuliner Jerman simak selengkapnya
Makanan khas Indonesia dipadu dengan konsumsi antik Jerman, hmm seperti apa rasanya incaran fusion ini? Seperti roti yang dimakan setelah diolesi sambal.
Ya, sensasi makan jajan antik Jerman yang telah diolesi sambal ala Nusantara sengaja dihadirkan di makan malam yang digelar Goethe Institut. Ini merupakan kegiatan 'Magic Hour Dinner' yang menjadi bagian dari 'Wanderlust Kuche, A Culinary Dialogue', di mana kita bisa menjelajahi budaya kuliner Indonesia dan Jerman.
Dalam makan lilin batik yang digelar di Goethe Institut, Jl Sam Ratulangi, Jakarta, Chef Helge Hagemann dari Jerman dan Chef Petty Elliott dari Indonesia menyajikan fusion food dari kedua negara. Sebagai incaran pembuka, disajikan piring berisi aneka snack bagai pretzel dan roti Jerman lainnya, asinan sayur, kerupuk, sambal terong khas Sumba, serta sambal matah kecombrang.
kumparanFOOD yang datang ke daftar makan malam tersebut pun mencobai bagaimana rasa roti Jerman yang dimakan bersama dengan sambal. Sambalnya tidak pedas, dan semburat melalui asin bersama wangi kecombrang membuat jajan terasa unik. Begitu juga dengan sambal terongnya, sama banget tidak pedas. Namun untuk asinan sayurnya, menurut kami terlampau asam.
Selanjutnya hadir 3 ways fish dengan bahan utama iwak baramundi. Di piring yang sama siap pula semacam perkedel kentang dan perkedel daging.
Makanan selanjutnya ialah beef tartar rendang sauce. Makanan ini terbuat dari cacahan daging yang disajikan dengan bawang, biji capers, lada, saus Worcestershire, dan bumbu lainnya. Nah, khusus event 'Magic Hour Dinner' beef tartar disajikan menggunakan saus rendang. Ya, saus yang merupakan makanan khas Indonesia. Menurut kami, menu ini sama sekali tidak gagal.
Piring berikutnya hadir ke meja kami. Apa isinya? Ternyata siap slow braised chicken. Ada rasa berbisa yang sangat tipis di daging ayamnya. Ternyata cabai hijau dan lada hitam menjadi sumbernya. Bumbu kuning, bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, daun muda pala dan patera muda cengkih membuat rasa daging ayamnya begitu istimewa.
Uniknya lagi, daging ayam ini disajikan dengan bread dumpling, walnut, dan anggur mencaruk yang dipotong-potong, bagai penyajian konsumsi khas Jerman atau benua Eropa lainnya. Enak dan memadai mengenyangkan.
Selanjutnya tibalah konsumsi penutup, caramelized spiced apple. Makanan yang dibuat dengan memadukan short bread disc, beserta apel yang dikaramelisasi dengan paduan jahe, kusen manis, dan star anise. Manis, asam, dan hangat.
Bagi Chef Petty dan Chef Helge, memadukan dua budaya pada makanan adalah hal yang luar biasa. Bagi mengatur makanan bisa menjadi pokok obrolan yang menyenangkan, lantaran siapa pun bisa bertukar cerita dan pengetahuan.
Dunia yang semakin mengglobal rasanya nggak bisa dipungkiri akan semakin banyak melahirkan incaran fusion, hidangan baru yang muncul dari perkawinan makanan khas beda negara. Uniknya lagi konsumsi fusion yang dihadirkan Chef Petty dan Chef Helge di 'Magic Hour Dinner', sebagian besar bahannya diperoleh di pasar tradisional Indonesia.
Apakah kamu termasuk yang suka menyantap makanan-makanan fusion?
Sekian penjelasan perihal Roti Oles Sambal, ketika Makanan Khas Indonesia Dipadu Kuliner Jerman semoga tulisan ini memajukan wawasan terima kasih
Artikel ini diposting pada bagian sambal pala, sambal pete, spesial sambal palagan, , tanggal 17-06-2019, di kutip dari https://kumparan.com/@kumparanfood/roti-oles-sambal-ketika-makanan-khas-indonesia-dipadu-kuliner-jerman-1542965405923094126
Comments
Post a Comment